Rabu, 09 Januari 2013
OHO Thiazolidindion, Semakin Terbukti Menyebabkan Fraktur?
20.50 | Diposting oleh
Afra_Rosmawati., Apt |
Edit Entri
Ayo kita bacaaaaaa ^^
Obat OHO golongan thiazolidindion pada pasien diabetes melitus berhubungan dengan peningkatan risiko fraktur tulang terutama fraktur tulang pinggul dan tulang pergelangan tangan.
Sebelumnya, dianggap bahwa pasien dengan diabetes tipe 2 memiliki densitas tulang yang lebih tinggi daripada normal, sehingga risiko kejadian fraktur lebih rendah. Namun ternyata dari penelitian yang dilakukan, diketahui terjadi peningkatan risiko fraktur, terutama pada tempat-tempat yang non-vertebra, dan ini tidak tergantung dari umur, indeks massa tubuh dan densitas tulang pada pasien–pasien diabetes ini, dan diperkirakan kejadian fraktur ini berhubungan dengan komplikasi diabetes, risiko trauma dan terutama; penggunaan obat antidiabetes.
Penelitian terbaru dilakukan oleh dr. Christoph Meier dari Boston University, Massachusetts, Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan adalah:
- Jumlah : 1020 pasien dengan diabetes yang:
- Didiagnosa fraktur oleh dokter umum di Inggris dari tahun 1994 hingga 2005
- Umur 30-89 tahun
- Selain itu terlibat 3728 kontrol tandingan
- Terapi : Pioglitazone dan rosiglitazone
- Hasil :
- Pasien yang menerima resep thiazolidindion dalam rentang 12 -18 bulan, memiliki risiko fraktur 2,43 kali dibandingkan pasien yang tidak diterapi menggunakan OHO golongan thiazolidindion.
- Para peneliti mengatakan bahwa terjadi peningkatan risiko fraktur pada pinggul dan tulang-tulang osteoporosis non-vertebra, sehingga jumlah fraktur vertebral dan iga yang terjadi terlalu rendah untuk dihubungkan dengan pemberian thiazolidindion.
- Peningkatan risiko obat thiazolidindion: pioglitazone dan rosiglitazone tidak berbeda bermakna dalam meningkatkan risiko fraktur, dengan angka kejadian berturut-turut 2,59 dan 2,38 kali, dibandingkan dengan yang tidak diteerapi menggunakan thiazolidindion.
- Pemberian terapi OHO thiazolidindion dalam jangka waktu pendek tidakh meningkatkan risiko fraktur. Risiko fraktur dengan terapi obat golongan thiazolidindion terlihat terutama pada pasien yang diterapi lebih dari 2 tahun.
- Para peneliti mengatakan juga bahwa penelitian ini masih perlu dikonfirmasikan dengan penelitian terkontrol tambahan lainnya.
Dalam editorial lainnya, para peneliti juga berpendapat bahwa data-data hasil penelitian ini juga perlu dilihat dari sudut pandang lain, bahwa OHO thiazolidindion, khususnya rosiglitazone dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan OHO thiazolidindion dapat meningkatkan berat badan, berefek samping hepatotoksik, menyebabkan retensi cairan dan gagal jantung kongestif. Disamping itu juga OHO golongan thiazolidindion lebih mahal dan tidak lebih unggul dibandingan OHO lainnya.
Para ahli berpendapat bahwa hingga kini tidak ada konfirmasi dari penelitian-penelitian jangka panjang mengenai superioritas thiazolidindion dibandingkan dengan OHO lainnya dalam menurunkan hasil klinik. Oleh karena itu, OHO yang lebih tua (sulfonylurea generasi ke-2 (dan ke-3) serta metformin diberikan sebagai terapi pilihan pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2, di mana metformin tetap menjadi first line therapy.
Sumber : Pio UAD
Peranan Bioteknologi Dan Mikroba Endofit Dalam Pengembangan Obat Herbal
20.38 | Diposting oleh
Afra_Rosmawati., Apt |
Edit Entri
Maksum Radji
Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi
Departemen Farmasi, FMIPA-UI, Kampus UI Depok 16424
Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi
Departemen Farmasi, FMIPA-UI, Kampus UI Depok 16424
ABSTRACT
Plants have been the chief source of compounds of medicine for thousand of years. Plants are also the source of many medicines for the majority of the world’s population. The role of biotechnology is very important for multiplying, conserving the spesies, and enhancing the production of secondary metabolites. Endophytes are microbes that inhabit plants are currently considered to be a wellspring of novel secondary metabolites offering the potensial for medical and industrial exploitation. Natural products from various endophytic microbes have been investigated. Some examples of natural products observed from endophytic microbes are antibiotics, antiviral
compounds, anticancers, antimalarial compounds, antioxidants, antidiabetics, and immunosuppressive compounds.
Key words : secondary metabolites, endophytes, genetic engineering, tissue culture
Plants have been the chief source of compounds of medicine for thousand of years. Plants are also the source of many medicines for the majority of the world’s population. The role of biotechnology is very important for multiplying, conserving the spesies, and enhancing the production of secondary metabolites. Endophytes are microbes that inhabit plants are currently considered to be a wellspring of novel secondary metabolites offering the potensial for medical and industrial exploitation. Natural products from various endophytic microbes have been investigated. Some examples of natural products observed from endophytic microbes are antibiotics, antiviral
compounds, anticancers, antimalarial compounds, antioxidants, antidiabetics, and immunosuppressive compounds.
Key words : secondary metabolites, endophytes, genetic engineering, tissue culture
Source : Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.3, Desember 2005, 113 – 126
http://nadjeeb.wordpress.com/
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)
Translate
Ayo Kumpulkan Dolar
Kalender
About Me
- Afra_Rosmawati., Apt
- Kalimantan Timur, Sangatta, Indonesia
- Sederhana, simple, ga banyak ngomong, romantis tapi sedikit cuek ^_~
Total Tayangan
Link favoritQ
Lencana Facebook
On Twitter
Diberdayakan oleh Blogger.