Jumat, 28 Oktober 2011


 

Villius merupakan produk pencahar (laksatif) yang berasal dari bahan alami untuk membantu melancarkan buang air besar (BAB).Villius mengandung 2 (dua) bahan alami yaitu Psyllium husk (Plantago ovata) dan ekstrak Sennae (Cassia angustifolia), kedua bahan tersebut bekerja secara sinergis untuk mengatasi keluhan susah buang air besar (konstipasi/sembelit) tanpa menimbulkan diare dan rasa mulas yang tidak nyaman.

  

 

Indikasi Villius

  1. Membantu mengatasi konstipasi secara alami.
  2. Membantu melunakkan tinja.
  3. Membantu melancarkan buang air besar.

Aturan Pakai

  1. 1-2 Kapsul sehari minum dengan segelas air penuh.
  2. Dapat digunakan 1 jam setelah mengkonsumsi obat.
  3. Penggunaan produk harus disertai minum air putih minimum 8 gelas sehari dan diet rendah lemak.
  4. Harus menggunakan air dan jangan dikonsumsi dalam bentuk serbuk.

“More Benefit” Villius

  1. Psyllium husk merupakan pencahar pembentuk massa, di mana Psyllium husk adalah serat alami yg membentuk gel dalam usus sehingga mampu mengikat air, lemak, zat-zat beracun sehingga terhindar dari resiko kanker usus.
  2. Buah Senna termasuk golongan pencahar perangsang, berfungsi merangsang gerakan usus untuk mengeluarkan feses.
  3. Efek negatif buah Senna yaitu diare, akan diminimalisir oleh Psyllium husk karena gel menyerap air membentuk massa sehingga diare tidak terjadi.
  4. Psyllium husk berupa serat alami berbentuk gel juga menimbulkan efek kenyang sehingga membantu mengontrol nafsu makan. Hal tersebut secara tidak langsung membantu menurunkan berat badan.
Wah Ternyata Villius selain dari bahan alami khasiat juga banyak ya…tapi ????? ada gak bukti ilmiah tentang 2 kandungan dari villius tersebut. Mari sama2 qt lanjutkan baca beberapa bukti ilmiah dari kandungan Villius J

Kapsul Villius dengan 2 komposisi :
  1. Bubuk Psylium Husk
  2. Ekstrak buah sena
Penjelasan :
1.  Psyllium Husk

 Apa itu Psyllium Husk ????
 

Psyllium huskjuga dikenali sebagaii spaghul a,terhasil daripada biji Plantago ovata yang dikisar, iaitu herba yang diperolehi di Asia, Mediterranean dan Africa Utara. Psyllium seed husks telahpun digunakan sebagai perubatan secaraherba. Seperti oats and gandum, kaya dengan fiber. Secara traditional, psyllium husk digunakan untuk mengatasi sembelit. Psyllium husk atau yang lebih dikenal dengan nama plantago, merupakan jenis serat yang mampu mengembang, menyerap air dan mestimulus pergerakan usus yang normal. Di dalam saluran pencernaan serat ini tidak dicerna dan diserap oleh tubuh namun manfaatnya sebagai laxative (melancarkan buang air besar) dan membantu menyehatkan fungsi usus besar (colon) membuat serat psyllium telah lama digunakan sebagai suplemen.
Kadungan kimia yang berkhasiat untuk melancarkan BAB pada tanaman psylium husk adalah lysomucil
Struktur kimia dari  lysomucil 


Jurnal ilmiah tentang kegunaan dan kandungan kimia yang berkhasiat untuk melancarkan BAB dari tanaman psylium
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16018379
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1046/j.1365-2036.1998.00336.x/full
http://www.springerlink.com/content/dq6618341115p866/

 Neh salah contoh jurnal ilmiahnya :)

Psyllium is superior to docusate sodium for treatment
of chronic constipation

Background:

Stool softening is a physician’s first step in the management of chronic constipation.

Aim:

To compare stool softening (stool water content) and laxative efficacy of psyllium hydrophilic mucilloid vs. docusate sodium.

Methods:

The multi-site, randomized, double-blind, parallel-design study of 170 subjects with chronic idiopathic constipation involved a 2-week baseline (placebo) phase followed by 2 weeks of treatment. The treatment phase compared psyllium (5.1 g b.d.) plus docusate placebo to docusate sodium (100 mg b.d.) plus psyllium placebo. Stools were collected and assessed.

Results:

Compared to baseline, psyllium increased stool water content vs. docusate (psyllium 2.33% vs. docusate 0.01%, = 0.007). Psyllium also increased stool water weight (psyllium 84.0 g/BM; docusate 71.4 g/BM; = 0.04), total stool output (psyllium 359.9 g/week; docusate 271.9 g/week; = 0.005), and O’Brien rank-type score combining objective measures of constipation (psyllium 475.1; docusate 403.9; = 0.002). Bowel movement (BM) frequency was significantly greater for psyllium (3.5 BM/week) vs. docusate (2.9 BM/week) in treatment week 2 (= 0.02), with no significant difference (> 0.05) between treatment groups in treatment week 1 (3.3 vs. 3.1 BM/week).

Conclusion:

Psyllium is superior to docusate sodium for softening stools by increasing stool water content, and has greater overall laxative efficacy in subjects with chronic idiopathic constipation.

2.     Ekstrak daun sena 

  Apa itu daun sena ???

 

Senna adalah tanaman asli Afrika, Timur Tengah (khususnya Mesir dan Sudan). Pertama kali diperkenalkan pada abad ke-9 karena efek medisnya oleh ahli medis Arab, Serapion dan Sesue yang kemudian memberinya nama dalam bahasa Arab dan menggunakannnya sebagai laxative atau obat pencahar.  
Cassia Acutifolia disebut juga Senna Alexandrina/Cassia senna diekspor dari Mesir melalui Kairo dan Laut Merah. Diberi nama Senna Alexandria dan Senna Mesir karena pada saat itu pelabuhan perdagangan utama di Mesir bernama Alexandria. Buah dan daun diperdagangkan melalui jalur dari Nubia dan Sudan dan tempat lain ke Alexandria dan dari situ diseberangkan melalui Laut Mediterania ke Eropa dan  perbatasan Asia. Cassia angustifolia dari India diseberangkan dari India melaui Madras. Tahun 1640 dikembangbiakkan dan dimanfaatkan di Inggris karena kandungan pencaharnya. 

KANDUNGAN
Mengandung 3 % Glikosida dianthron (sennoside A, B, C, D, E, F, G). Sejumlah kecil antrakinon termasuk aloe-emodin dan rhein 8-glukosida ; 10% mucilago; tannin, flavonoid, naftalen.

(Senosida)
MEKANISME KERJA
Efek pengobatan dari Daun Senna dikarenakan kandungan glikosida antrakinon terutama senosid A dan B. Penguraian glikosida antrakuinon dalam saluran pencernaan dapat terjadi dalam 2 cara :
1.     Glikosida tidak diserap dalam usus bagian atas tetapi diurai oleh mikroflora dalam usus besar menjadi aglikon aktif, secara principal rhein anthron yang menimbulkan efek laksatif pada usus besar .                                                    
2.     Adanya empedu dan gula, aglikon bebas dapat diserap masuk ke dalam aliran darah dan dikeluarkan kemudian ke dalam usus besar. Hasil akhirnya Auerbach plexus menghasilkan peningkatan kontraksi otot usus. Selain itu kandungan mucilage mengurangio penyerapan cairan yang menyebabkan peningkatan kerja laksatif.
FARMAKOLOGI KLINIK
Waktu aksi senna berkisar antara 8-10 jam, sehingga sebaiknya diminum pada waktu malam. Senosida dapat menghilangkan keluhan konstipasi pasien (irritable bowel syndrome). Pada dosis terapi tidak ditemukan adanya gangguan kebiasaan waktu defekasi; dapat melunakkan tinja dan meningkatkan kecepatan transit makanan dalam kolon melalui peningkatan gerakan peristaltik. Senosida sedikit diserap pada bagian atas saluran gastrointestinal. 

 MANFAAT MEDIS
  • Pencahar untuk mengatasi sembelit/konstipasi, ambeien, setelah operasi rectal anal, pengosongan lambung sebelum foto rontgent,
  • Antiinflammatory (anti bengkak)
  • Regenerasi Sel
  • Obat cuci perut (colon cleansing)
  • Detoksifikasi
  • Mengurangi kolesterol, apabila anda makan yang kaya akan karbohidrat dan kolesterol tinggi minumlah teh ini.
  • Teh Daun Jati Cina ini cocok bagi pria dan wanita yang memiliki kelebihan berat badan
Waktu aksi senna atau daun jati cina berkisar antara 8-10 jam, sehingga sebaiknya diminum pada waktu malam. Senosida dapat menghilangkan keluhan konstipasi pasien (irritable bowel syndrome). Pada dosis terapi tidak ditemukan adanya gangguan kebiasaan waktu defekasi; dapat melunakkan tinja dan meningkatkan kecepatan transit makanan dalam kolon melalui peningkatan gerakan peristaltik. Senosida sedikit diserap pada bagian atas saluran gastrointestinal.
laksatif 10-30 mg hidroksiantrakinon

BUKTI ILMIAH TENTANG MANFAAT DAUN SENNA

Chemical and biological analyses of Nigerian Cassia species for laxative activity.


Source

Department of Pharmacognosy, Faculty of Pharmacy, Obafemi Awolowo University, Ile-Ife, Nigeria.

Abstract

The leaves of 10 Cassia species (Leguminosae), cultivated in Nigeria, were assayed spectrophotometrically for combined anthraquinone content and also pharmacologically for their laxative properties in male albino rats using official senna leaves (Cassia acutifolia Del.) as the reference standard. Leaves of C. podocarpa Guill, and Perr. and of senna had identical laxative potency. The results of both the chemical and the biological experiments suggested that C. alata L. and C. podocarpa are the most likely candidates for drug development in Nigeria. The use of a laxative index is proposed for the comparative study of Cassia (or any plant species) and its possible application to the quality control of these drugs is discussed.





Translate

Kalender


About Me

Foto Saya
Afra_Rosmawati., Apt
Kalimantan Timur, Sangatta, Indonesia
Sederhana, simple, ga banyak ngomong, romantis tapi sedikit cuek ^_~
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan

Twitter

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut